Minggu, 18 Oktober 2015

Bahagia Itu... Teh Hijau, Kerupuk Kutuk, dan Coklat Panas

Hai rek…
Kali ini saya mau bahas gimana cara menyeduh teh hijau yang tidak sampai merusak cita rasa teh hijau itu sendiri. Jadi sebenarnya, saya suka meminum teh hijau meski tidak sering apalagi teratur. Kadang-kadang aja gitu… Alasan saya mengkonsumsinya sih kurang lebih karena termakan berbagai kabar dan wacana tubuh ideal, saya akui itu. Namun bukan itu yang ingin saya bahas sekarang. Jadi ceritanya, saya pernah membaca artikel tentang bagaimana cara menyeduh teh yang baik dan benar agar cita rasa teh tetap terjaga dan manfaatnya maksimal. Untuk menyeduh teh hijau, caranya ialah dengan menggunakan air panas yang suhunya sekitar 80-90 derajat celcius dan hanya didiamkan dalam waktu 1-2 menit. Saya mengacu pada artikel ini: http://wolipop.detik.com/read/2013/05/20/070614/2250153/1135/ini-cara-yang-benar-menyeduh-teh-agar-rasanya-lebih-nikmat dan http://food.detik.com/read/2013/03/20/110201/2198720/297/dengan-diagram-ini-menyeduh-teh-jadi-gampang
Membaca artikel tentang cara menyeduh teh yang baik tersebut saya baca tanpa segera saya praktikkan. Saya pikir, toh rasanya tidak akan beda jauh dengan teh yang saya buat dengan cara yang selama ini saya lakukan. Selama ini, saya menggunakan gelas yang berukuran jumbo, lalu menyeduh teh sesaat setelah air mendidih. Dan karena airnya masih sangat panas, saya akan mendiamkannya cukup lama hingga dapat diminum tanpa membakar lidah. Nah suatu malam, saya sedang ingin bersantai di tengah pikiran yang jenuh setelah kuliah tujuh sks. Maka, saya memutuskan untuk menyeduh teh hijau untuk membantu merilekskan diri. 
Tidak seperti biasanya, kali ini saya tidak langsung menuangkan air yang baru saja mendidih ke dalam gelas yang sudah berisi teh hijau. Seperti saya bilang, malam itu saya sedang ingin bersantai, sok punya leisure time, dan pengin nyenengin diri mengkonsumsi film-film secara acak dan meloncat-loncat. Maka, saya diamkan dulu air yang baru saja mendidih tersebut sementara saya menggoreng camilan favorit saya, kerupuk ikan kutuk. Selesai menggoreng kerupuk, barulah saya membuat coklat panas dan menyeduh teh. Sekitar tiga menit kemudian, saya meminum teh hijau hasil seduhan saya sendiri. Luwarrrbiyasahh! Rasanya jauh berbeda dengan rasa teh yang saya seduh selama ini. Biasanya terasa pahit, namun kali ini tidak. Sungguh menyegarkan!

Maka malam itu, berbekal setoples kerupuk, segelas coklat panas, dan segelas teh hijau, saya menikmati malam yang indah. Selama menikmatinya, saya jadi bersyukur tiada henti. Agenda menonton film pun tidak lagi dibutuhkan, cukup tiga hal itu dan saya menjadi sangat bahagia J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar